Saturday, December 24, 2011
Sebagian Peserta Program Buka Aura Nur Ilahi
Wajah Ke-Islaman Indonesia dan Dunia
Fakta mengejutkan baca di kompas tgl 5 nov 2011 hal 6. Mengenai ke-Islaman Indonesia oleh Komaruddin Hidayat. Sebuah penelitian sosial bertema “How Islamic are Islamic Countries. Menilai Selandia Baru berada di urutan pertama negara yang paling Islami diantara 208 negara, diikuti Luxemburg kedua. Dan Indonesia yang mayoritas muslim menempati urutan ke 140. Adalah Sheherazade S. Rehman dan Hossein Askari dari The George Washington University yang melakukan penelitian ini. Hasilnya dipublikasikan dalam Global Economy Journal (Berkeley Electronic Press, 2010).
Dengan basic question : seberapa jauh Ajaran Islam dipahami dan mempengaruhi perilaku masyarakat muslim dalam kehidupan bernegara dan sosial?.
Ajaran Dasar Islam yang dijadikan indikator dimaksud diambil dari Al Qur’an dan Hadist, dikelompokkan menjadi lima aspek. Pertama ajaran Islam mengenai hubungan seseorang dengan Tuhan dan hubungan sesama manusia. Kedua, sistem Ekonomi dan prinsip keadilan dalam politik serta kehidupan sosial. Ketiga, sistem perundang-undangan dan pemerintahan. Keempat, hak asasi manusia dan hak politik. Kelima, ajaran Islam berkaitan dengan hubungan Internasional dan masyarakat non-Muslim.
Setelah ditentukan indikatornya, lalu diproyeksikan untuk menimbang kualitas keberislaman 56 negara Muslim yang menjadi anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI), yang rata-rata berada di urutan ke-139 dari sebanyak 208 negara yang di survey. Pengalaman UIN Jakarta Kesimpulan dari penelitian diatas tak jauh berbeda dari pengalaman dan pengakuan beberapa ustadz dan kiai sepulang dari Jepang setelah kunjungan selama dua minggu di Negara Sakura. Program Ini sudah berlangsung enam tahun atas kerjasama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta dengan kedutaan besar Jepang di Jakarta. Para ustadz dan kiai itu difasilitasi untuk melihat dari dekat kehidupan sosial disana dan bertemu sejumlah tokoh.
Pernyataan serupa pernah dikemukakan Muhammad Abduh, Ulama besar Mesir setelah berkunjung ke Eropa. ”Saya lebih melihat Islam di Eropa, tetapi kalau orang Muslim banyak saya temukan di Dunia Arab”, Katanya. Kalau saja yang dijadikan indikator penelitian untuk menimbang keberislaman masyarakat itu ditekankan pada aspek Ritual-Individual, saya yakin Indonesia akan menduduki peringkat pertama menggeser Selandia Baru. Jumlah yang pergi haji setiap tahun meningkat, selama Ramadhan masjid penuh dan pengajian semarak dimana-mana. Tidak kurang dari 20 stasiun televisi di Indonesia setiap hari pasti menyiarkan dakwah agama. Terlebih lagi selama Ramadhan, hotel pun diramaikan oleh kegiatan ibadah Tarawih bersama. Ditambah lagi yang namanya ormas dan parpol Islam yang terus bermunculan.
Namun, pertanyaan yang dimunculkan oleh Rehman dan Askari bukan semarak Ritual, melainkan seberapa jauh ajaran Islam itu membentuk Kesalehan Sosial berdasarkan ajaran Al Quran dan Hadist. Contoh perilaku sosial di Indonesia yang sangat jauh dari ajaran Islam adalah maraknya korupsi, sistem ekonomi dengan bunga tinggi, kekayaan tak merata, persamaan hak bagi setiap warga untuk memperoleh pelayanan negara dan untuk berkembang, serta banyak aset sosial yang mubazir (tidak dipelihara baik).
Apa yang dikecam ajaran Islam itu ternyata lebih mudah ditemukan di masyarakat Muslim ketimbang negara-negara Barat. Kedua peneliti itu menyimpulkan : ….it is our belief that most self-declared and labeled Islamic countries are not conducting their affairs in accordance with Islamic teachings-at least when it comes to economic, financial, political, legal, social and governance policies.
Dari 56 negara OKI, yang memperoleh nilai tertinggi adalah Malaysia (urutan ke-38), Kuwait (48), Uni Emirat Arab (66), Maroko (119), Arab Saudi (131), Indonesia (140), Pakistan (147), Yaman (198), dan terburuk adalah Somalia (206). Negara Barat yang dinilai mendekati nilai-nilai Islam adalah Kanada di urutan ke -7, Inggris (8), Australia (9), dan Amerika Serikat (25). Sekali lagi, penelitian ini tentu menyisakan banyak pertanyaan serius yang perlu juga dijawab melalui penelitian sebanding.
Hal yang terakhir inilah, menurut penelitian Rehmen dan Askari, dunia Islam mengalami krisis. Sekali lagi, kita boleh setuju atau menolak penelitian ini dengan cara melakukan penelitian tandingan. Jadi, jika ada pertanyaan : How Islamic are Islamic Political Parties?, menarik juga dilakukan penelitian dengan terlebih dahulu membuat indikator atau standar berdasarkan Al Quran dan hadis. Lalu diproyeksikan juga untuk menakar keberislaman perilaku partai-partai yang mengusung simbol dan semangat agama dalam perilaku sosialnya.
Friday, December 9, 2011
Penipuan Yg Mengaku-Ngaku ada Hubungan dengan Terapi NurSyifa' Jakarta
Tuesday, November 15, 2011
Pengalaman Peserta Buka Aura Nur Ilahi Jarak Jauh
------------------------
Tuesday, October 18, 2011
Tahapan Pendaftaran utk Mengikuti Program Buka Aura Nur Ilahi
Kalaupun anda sedang dilanda Permasalahan dan Bermasalah (Pusing, Bingung, Stres, Cemas, Takut, Was-was, Gelisah, Galau, Emosi Tinggi, Mudah Marah, Sensitif, Sedih, dll).
Saturday, October 1, 2011
Saturday, September 17, 2011
Saturday, August 27, 2011
Thursday, August 18, 2011
Monday, July 18, 2011
Kesempatan Terbaik Membangun Kualitas Diri di Bulan Ramadhan
Setiap hari selalu ada Banyak Kesempatan dan Peluang yang Baik, semoga dengan Upaya dan Usaha yang sungguh-sungguh ditunjang dengan Ilmu serta Selaras dengan Kehendak Allah.....kita mampu Mengubahnya menjadi Kenyataan yang Baik.
Pastikan itu dengan melakukan Tindakan yang Cepat Tepat dan Benar..........
Klik ke:
Pilihan Investasi Terbaik bagi Kehidupan
Investasi Program Buka Aura NurIlahi - 2011
Tuesday, June 28, 2011
Bagaimana Rejeki Lancar Berlimpah Sangat Rasional Masuk Akal - NurSyifa'
Saturday, June 25, 2011
Friday, June 24, 2011
Saturday, April 30, 2011
Memahami Makna Dzikir
Pengertian Dzikir
1. Dalam pengertian bahasa, berasal dari kata dzakara, artinya ingat. Dzikrullah yaitu ingat kepada Allah SWT.
2. Dalam pengertian yang bersifat umum. Yaitu dzikir yang dilakukan dalam bentuk ibadah seperti: shalat, zakat, puasa, Haji, dan lain-lain.
3. Dalam pengertian yang bersifat khusus. Yaitu dzikir yang dilakukan dengan menyebut-nyebut (dengan mulut) atau mengingat, mengenang, merasakan, menghayati (dengan qalbu). Biasanya dilakukan setelah melaksanakan shalat.
Maka apabila kamu selesai mengerjakan shalat maka berdzikirlah kamu kepada Allah di waktu berdiri, duduk dan di waktu berbaring. (QS. An Nisaa’ : 103)
Dzikir yang bersifat khusus ini banyak macamnya, diantaranya:
• Tasbih (Subhanallâh)
• Tahmid (Alhamdulillâh)
• Tahlil (Lâ Ilâha Illallâh)
• Takbir (Allâhu akbar)
• Tilawatil Qur’an, dan sebagainya.
Namun yang paling utama adalah lâ Ilâha Illallâh.
Dari Jabir bin Abdullah, beliau berkata : Saya dengar Rasulullah SAW bersabda : “Dzikir yang paling utama ialah kalimat lâ Ilâha Illallâh“ ( HR. Imam Turmudzi)
Dzikir Jahri (nyata) dan Dzikir Sirri (rahasia)
Dan rahasiakanlah (sirri) perkataanmu atau nyatakanlah (jahri); sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang bergejolak di dalam dada.(Al Mulk : 13)
Berbagai Hal yang Harus diketahui tentang Zikir.
Dzikir Jahri atau Dzikir Jahar adalah dzikir yang diucapkan. Dzikir yang dilaksanakan setelah mengerjakan shalat, untuk memohon perlindungan Allah dari segala gangguan dan serangan syetan yang selalu mengajak ke jalan kesesatan sehingga melanggar perintah Allah.
Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al A’raaf : 16-17)
Dzikir Jahri dilakukan mulut dengan menyebut-nyebut bacaan (lafazh): Istighfar, Tasbih, Tahmid, Tahlil, Takbir, dan lain-lain, ayat Al-Qur’an atau wirid.
Sedangkan bacaan dzikir yang kita ucapkan terbatas pada ruang dan waktu, artinya terbatas pada tempat tertentu saja karena apabila sudah di dalam kakus/wc bacaan dzikir tidak boleh lagi diucapkan, dan terbatas pada waktu artinya hanya dalam jumlah bilangan tertentu saja, karena tidak mungkin kita ucapkan bacaan dzikir tersebut terus menerus selama 24 jam penuh.
Karenanya Dzikir Jahri nyata terdengar suaranya dan nyata terlihat getar bibir mengucapkannya. Bila dilakukan berjamaah suara Dzikir Jahri kadang menggemuruh menimbulkan rasa mencengkam dan rendah di hadapan Allah.
Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi…(Al Baqarah : 74)
Dzikir Sirri atau dzikir khafi - dzikir yang tersembunyi – karena ia diingatkan di dalam hati, tidak menggunakan mulut, melainkan dzawq (perasaan) dan syu`ûr (kesadaran) yang ada di dalam qalbu. Karenanya dzikir ini menjadi tersamar (khafiy) dan hanya pelaku serta Allah SWT saja yang dapat mengetahuinya. Dengan Dzikir Sirri kita berusaha menghadirkan Allah di dalam hati terus menerus, 24 jam penuh, tanpa terbatas ruang dan waktu.
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai.
(Al A’raaf : 205)
Dalam Dzikir Sirri orang mengingat Allah, merasakan kehadiran Allah, menyadari keberadaan Allah. Di dalam qalbunya tumbuh rasa cinta, rasa rindu kepada Allah, rasa dekat, bersahabat, seakan melihat Allah. Itulah ihsân, dimana dalam ibadahmu kamu merasa melihat Allah, atau setidaknya merasa sedang dilihat oleh Allah SWT. Inilah dzikir yang hakiki, sebab hubungan manusia dengan Allah SWT tidak terjadi dengan tubuh jasmaninya melainkan dengan qalbunya.
…Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berhubungan dengan manusia melalui qalbunya…(Al Anfaal : 24)
Maka jangan puas hanya dengan dzikir mulut, tembuskan dzikir kedalam qalbu, getarkan qalbu dengan rasa rindu kepada Allah, getaran yang juga menggoncang sel-sel kelenjar hormon untuk aktif menjaga keseimbangan hormon di dalam tubuh. Hormon adalah pengendali metabolisme tubuh. Dengan dzikir sirri metabolisme akan berjalan lancar alamiah menimbulkan kehangatan dan daya tahan tubuh (immune) terhadap berbagai penyakit.
Senantiasalah kita berdzikir sebanyak-banyaknya dan dilakukan secara terus menerus, jikalau lupa, ingat kembali, lupa, lalu ingatkan lagi, dan seterusnya.“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. “(Al Ahzab : 41)
(Al Kahfi : 24)