Wednesday, May 7, 2008

Sedekah Menjauhkan Bencana, Pengundang Nikmat, Rejeki, Karunia & Keberlimpahan Allah


1. Dahsyatnya Sedekah Sedekah adalah pembuka pintu gerbang rahmat Allah, pengundang datangnya rejeki, penolak bala, penyubur pahala, melipatgandakan rezeki dan memanjangkan umur ; sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji (ada balasan 700x lipat dari Allah).
2. Sedekah di Awal sebagai sarana Pembuka Pintu Gerbang Rahmat-Pengundang Datangnya Rizki dari Allah. Sedekah di Akhir sebagai wujud rasa syukur dan ucapan terima kasih atas semua apa yang telah diberi/karuniakan Nya….dan juga sebagai sarana untuk melipatgandakan datangnya rahmat dan rizki Allah selanjutnya.
3. Ketakwaan dalam Harta, tidak lain adalah memberikan harta itu kepada hamba Allah yang berhak menerima. Karena dalam harta setiap muslim itu terkandung hak orang-orang dhuafa (fakir miskin, orang yang tidak mampu).
4. Bahwa kedudukan seorang hamba dalam kaitannya dengan rezeki yang diterimanya dari Allah, sangat erat dengan anugerah yang harus dijaganya. Rezeki sebagai pemberian Allah, haram untuk disia-siakan, dan wajib untuk dimanfaatkan bagi agama Allah dan sesama hamba-nya.
5. Rezeki banyak kaitannya dengan Persiapan Manusia untuk Berjumpa dengan Allah. Rezeki selain menjadi bekal hidup di Dunia, termasuk pula untuk bekal hidup di Akhirat. Apabila harta yang telah di-rizkikan kepada manusia dipergunakan untuk kepentingan agama dan amal soleh, seperti mensedekahkannya. Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur an "Berbekal bekallah kamu, maka sebaik baiknya bekal adalah menunjukkan ketakwaan kepada Allah."
6. Bahwa semakin dia rela memberi (bersedekah) semakin banyak apa yang dia sumbangkan itu kembali kepada dirinya dengan berlipat-lipat. Kalau dia menyumbang uang, maka (biasanya) akan datang uang. Kalau tenaga, maka akan kembali banyak bantuan. Kalau ilmu, maka akan kembali lebih banyak ilmu. Mereka menemukan bahwa “to give in order to get” adalah suatu hukum universal.
7. Dengan penuh keyakinan kita dapat menangkap bukti yang dijanjikan Allah SWT dan Rasul-Nya, bahwa sekecil apapun harta yang disedekahkan dengan ikhlas, niscaya akan tampak betapa dahsyat balasan dari-Nya.
8. Allah pasti menurunkan balasannya pada saat dibutuhkan dengan jalan yang tidak pernah disangka-sangka. ALLAH adalah Zat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada semua hamba-Nya. Bahkan kepada kita yang hampir setiap desah napas selalu membangkang perintah-Nya, Dia tetap saja mengucurkan rahmat-Nya yang tiada terkira. Segala amalan yang kita perbuat, amal baik ataupun amal buruk, pasti akan kembali kepada kita. Demikian juga jika kita berbicara soal harta yang kini ada di genggaman kita.
9. Demi Allah, semuanya datang dari Allah yang Mahakaya. Dititipkan-Nya kepada kita tiada lain supaya kita bisa beramal dan bersedekah dengan sepenuh keikhlasan. Kemudian kita akan mendapatkan balasan pahala dari pada-Nya, baik ketika di dunia ini maupun saat menghadap-Nya kelak.
10. “Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 261).
11. Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? 'Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?'. Allah menjawab, 'Ada, yaitu besi'. Para malaikat pun kembali bertanya, 'Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?'. Allah menjawab, 'Ada, yaitu api'. Bertanya kembali para malaikat, 'Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?'. Allah menjawab, 'Ada, yaitu air'. 'Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?,' tanya para malaikat. Allah pun menjawab, 'Ada, yaitu angin'. Akhirnya para malaikat bertanya lagi, 'Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?'. Allah yang Mahagagah menjawab, 'Ada, yaitu Amal anak Adam yang mengeluarkan Sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya'.
12. “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan Kelapangan sesudah Kesempitan. (QS. Ath Thalaaq: 7).

No comments: