NurSyifa' Brain Therapy
“Jika Kecerdasan Intelektual membuat seseorang Pandai,
dan Kecerdasan Emosional menjadikannya Bisa Mengendalikan Diri, maka Kecerdasan
Spiritual memungkinkan Hidupnya Penuh Arti. Ini Diyakini Merupakan Kecerdasan Tertinggi”.
MILENIUM baru telah tiba. Tantangan lebih berat memaksa semua orang untuk
mempersiapkan diri sedini mungkin, agar tidak tertinggal dalam persaingan yang
lebih keras. Sebagai orang normal, tentu tidak ada keinginan untuk tertinggal
dengan orang lain. Untuk itulah segala cara dan upaya ditempuh guna
mengantisipasi persaingan ini.
Tantangan akan lebih berat bagi mereka yang saat ini masih anak-anak. Di usia dewasa, mereka harus berhadapan dengan kemajuan di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga persaingan menjadi amat berat. Selain dengan
bangsa sendiri, mereka juga harus bersaing dengan orang atau perusahaan luar
negeri, yang akan keluar masuk secara bebas.
Persaingan ini tidak main-main. Jika tidak diantisipasi dengan cermat, semua bisa sia-sia dan terlambat.
Untuk itu diperlukan cara mengantisipasinya. Antara lain dengan membangun
kecerdasan anak sedini mungkin.
Hanya anak yang cerdas, kreatif dan
stabil secara emosional yang bisa survive dalam kerasnya persaingan ini. Dan, pendidikan menjadi faktor terpenting
dalam menciptakan anak yang cerdas, kreatif dan stabil. Pendidikan di sini
mencakup pendidikan formal di sekolah maupun informal di rumah maupun lingkungannya.
Namun seringkali, pendidikan - yang notabene
cara membangun kecerdasan - justru menjadi tidak
efektif karena hanya mementingkan salah satu sisi. Seperti mendidik anak secara
kognitif saja. Sementara sisi emosinya tidak pernah disentuh. Ini menjadikan
anak merasa tertekan, stres dan tidak bahagia.
Anak sebaiknya tidak hanya dididik
agar cerdas, tapi juga mampu berpikir kreatif, imajinatif dan mempunyai emosi
yang stabil.
Selama ini banyak anak yang pandai
secara intelektual, tapi gagal secara emosional.
Mungkin itulah salah satu alasan, mengapa saat ini banyak terjadi tawuran,
pemakaian Narkoba, kenakalan remaja bahkan tindak kriminal. Sebenarnya, banyak
anak yang pandai. Tapi karena emosinya sulit dikendalikan, mudah terpengaruh
lingkungan, sehingga tawuran menjadi salah satu saluran pelampias kekesalan,
kemarahan.
"Jika Kecerdasan Intelektual
membuat seseorang Pandai, dan Kecerdasan Emosional
menjadikannya Bisa Mengendalikan Diri, maka Kecerdasan Spiritual memungkinkan
Hidupnya Penuh Arti. Ini Diyakini Merupakan Kecerdasan Tertinggi ".
Berdasarkan hasil survey di Amerika
Serikat pada tahun 1918 tentang IQ ternyata
ditemukan bahwa bila sementara skor IQ anak-anak makin tinggi, Kecerdasan
Emosional mereka justru menurun. Diketahui bahwa anak-anak generasi sekarang
lebih sering mengalami masalah emosinya. Dalam hal ini anak-anak sekarang
tumbuh dalam kesepian dan depresi, lebih mudah stres, lebih mudah marah dan
lebih sulit diatur, lebih gugup, mudah terpengaruh dan cenderung suka cemas
serta agresif. Hasil Penelitian para psikolog USA menyimpulkan bahwa Kesuksesan
dan Keberhasilan seseorang didalam menjalani Kehidupan sangat didukung oleh
Kecerdasan Emosional (EQ = 80 %) sedangkan peranan Kecerdasan Intelektual (IQ)
hanya 20 % saja.
Setiap manusia memiliki Kecerdasan
Potensialnya masing-masing, tentunya banyak hal yang bisa melatar
belakangi hal tersebut. Kecerdasan Potensial (PQ) = Kecerdasan Emosional
(EQ) 80 % + Kecerdasan Intelektual (IQ) 20 %.
Kecerdasan Spiritual (SQ) 100 %
Dimana ternyata Pusatnya IQ dan EQ adalah Kecerdasan Spiritual (SQ), sehingga diyakini bahwa SQ yang menentukan Kesuksesan dan Keberhasilan
Seseorang. Dalam hal ini IQ dan EQ akan bisa berfungsi secara Baik/Efektif jika
dikendalikan oleh SQ.
"Hati mengaktifkan nilai-nilai
kita yang paling dalam, mengubahnya dari
sesuatu yang kita pikir menjadi sesuatu yang kita jalani. Hati tau hal-hal yang
tidak, atau tidak dapat diketahui oleh Pikiran. Hati adalah sumber keberanian
dan semangat, integritas dan komitmen. Hati adalah sumber energi dan perasaan
mendalam yang menuntut kita belajar, menciptakan kerjasama, memimpin dan
melayani ".
Hati Nurani akan menjadi pembimbing
manusia terhadap apa yang harus ditempuh dan apa yang harus
diperbuat, artinya setiap manusia sebenarnya telah memiliki sebuah Radar Hati
sebagai pembimbingnya.
"Mata Hati punya
kemampuan 70 kali lebih besar untuk melihat kebenaran daripada dua indra penglihatan" > Jalaludin Rumi <
Dengan Terapi NurSyifa' maka
Kecerdasan-Kecerdasan tersebut (IQ - EQ - SQ)
bisa ditingkatkan supaya lebih Optimal sehingga Keberhasilan dan Kesuksesan
bisa segera didapatkan.
Metode dan Manfaat :
1. Pengaktifan Nur-Ilahi dan Kekuatan Ilahiyah.
2. Meningkatkan Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan
Spiritualnya.
3. Pembangkitan Multiple Inteligences, 8 jenis Kecerdasan Potensial Anak
Diaktifkan dan Ditingkatkan antara lain : linguistic
intelligence (kecerdasan linguistik), logical-mathematical intelligence
(kecerdasan logika-matematika), visual-spatial intelligence (kecerdasan
visual-spasial), bodily-kinesthetic intelligence (kecerdasan gerak tubuh),
musical intelligence (kecerdasan musikal), interpersonal intelligence
(kecerdasan gerak tubuh), interpesonal intelligence (kecerdasan intrapersonal),
dan naturalist intellingence (kecerdasan naturalis).
4.
Dibangkitkan berbagai
macam Kekuatan, Potensi dan Kemampuan yang tersembunyi
sesuai dengan minat, bakat dan potensinya.
5. Meningkatkan Daya
Konsentrasi, Semangat dan Pengendalian Diri, meningkatkan Daya Fikir,
Kecerdasan, Daya Tangkap, Ingatan, dll. (Aktifitas Neuron
diotak ditingkatkan, dipercepat).
6.
Bersih dan Terjaga dari Unsur-unsur Hewani
yang Mengganggu, Pengaruh Jahat, Energi Negatif, Hawa Kegelapan dan Gangguan
Makhluk.
7. Meningkatkan Kondisi Kesehatan, Kekuatan serta Vitalitasnya.
8. Meningkatkan Imunitas (kekebalan tubuh-antibody) terhadap berbagai
Penyakit.
9. Dibangkitkan berbagai Kepekaan yang bermanfaat untuk menunjang Kehidupan
(Kepekaan Gerak-Rasa-Bathin-Mata Bathin-Energi).
10. Terisi, Diselimuti, Dibungkus dengan Cahaya Nur Perlindungan dan
Keselamatan dari Allah.
11. Membangkitkan dan Menumbuhkan Nur Asmaul Husnah & Nur Akhlaqul Karimah (Sifat-sifat Allah dan Budi Pekerti yang Luhur Akhlak yang mulia).
12.
Menjadi Anak yang Soleh
dan Soleha serta Penuh Manfaat dan berprestasi.
13. Sukses Bahagia Sejahtera dan Berhasil di
Kehidupan Dunia maupun Akherat.
Dibutuhkan Kesabaran Untuk Keberhasilan :
Kadang-kadang orang tua tidak sabar dengan sikap dan pola asuh yang diterapkan kepada anaknya. Dengan bertambahnya usia dan dengan semakin
luasnya lingkungan sosial anak maka rasa ingin tahu anak diharapkan semakin
tumbuh.
Bukannya mendorong rasa ingin tahu
alami anak serta mengembangkan keinginan belajarnya, orang tua
malah melakukan kebalikannya. Rasa ingin tahu seorang anak akan sesuatu hal
akan pupus apabila ia berkali-kali datang dan bertanya kepada orang tuanya
serta mendapati bahwa orang tuanya tidak berminat untuk menjawabnya bahkan
memperlihatkan kehadiran anak dengan pertanyaannya telah mengganggu `ke-asyikan' sang ayah atau ibu,
misalnya: ayah yang sedang membaca koran atau ibu sedang menonton televisi.
Selain sikap orang tua yang ambisius atau pola
asuh yang otoriter dapat membuat anak frustasi dan ketakutan serta dapat
memasung bakat serta kemampuannya, contohnya: orang tua menunjukkan sikap tidak
suka apabila anak-nya menunjukkan kemampuan bernyanyi di depan umum karena ayah
berpendirian bahwa anaknya tidak boleh menjadi seorang penyanyi atau artis
apabila ia sudah menjadi dewasa kelak.
Adalah sangat bijaksana apabila orang tua memperhatikan dan memberikan respon positif terhadap
`Bakat-bakat ` yang telah diperlihatkan si anak. Dengan demikian orang tua
bertindak sebagai fasilitator dalam mengembangkan `Minat dan Bakat' anak yang
terlihat.
Ingatlah, seorang anak adalah
titipan Sang Khalik bagi kita. Biarlah anak-anak kita dapat lepas seperti anak
panah dari busurnya ke arah yang dikehendaki Sang Khalik....
Sesungguhnya tidak ada anak yang Bodoh dan Pintar, yang penting adalah
melatih dan memberi mereka informasi yang efektif dan berguna dengan metode
yang baik, agar anak bisa berkembang dengan sempurna, menggali berbagai potensi
dalam dirinya utk menjadikannya penuh manfaat.
Berikut ini adalah :
Ini adalah suatu
Metode yang Sangat Luar Biasa untuk menunjang Terwujudnya Keberhasilan dan
Kesuksesan Anak Anda dalam waktu singkat.....Jadi Tunggu Apalagi ???
Program Peningkatan Kecerdasan Anak (NurSyifa’ Brain Teraphy Plus® )
Program ini untuk
anak usia 0-12 thn, dalam kondisi Sehat Jasmani dan Rohani.
Menjalani Terapi sebanyak 10 x Terapi dan 5 x Terapi tambahan, Khusus Terapi ke
10 oleh pembimbing utama : Reno Wilopo, SE, MM
> Investasi Rp. 2.000.000,-
Program Untuk Jarak Jauh :
Dilakukan dengan Menyamakan Waktu Terapi, Terapi dibantu
oleh Ayah dan Ibu yang Bersangkutan dengan banyak mendoakan (*Metode akan
Diberikan Lebih Detail). Terapi dilakukan sebanyak 15 x Terapi (10 x Terapi
dilakukan Rutin setiap Hari dan 5 x Terapi dilakukan 3 hari sekali).
No comments:
Post a Comment