Monday, April 7, 2008
Penjelasan Program Buka Aura Nur Ilahi
1. Maksud dan Tujuan
Tujuan dari Program Buka Aura Nur Ilahi di NurSyifa’ bukan terbatas hanya bagaimana cara kita untuk meningkatkan Daya Tarik Aura Pesona, kaitannya dengan pesona, kecantikan, kewibawaan, rejeki, mungkin lebih banyaknya hubungan kita dengan sesama manusia “Habluminannasnya”. Akan tetapi Tujuan sebenarnya dengan Buka Aura di NurSyifa’ ini adalah kita akan dibimbing bagaimana caranya untuk mengaktifkan, menumbuhkan dan memantapkan keberadaan Nur Ilahi (Cahaya Ilahi) dan Nur Asmaul Husnah (sifat-sifat Allah) yang ada di dalam diri.
Seperti yang kita ketahui bahwa Nur Ilahi (Cahaya Ilahi) adalah sesuatu yang Bersih dan Suci, yang tentunya hanya akan mau datang menempati ke tempat yang bersih dan suci juga. Karena itu Anda diminta untuk menjalankan suatu proses, yang tentunya proses ini tidak ada yang instant. Dalam proses program Buka Aura ini kita diminta menjalani Terapi Pembersihan, setelah itu Terapi Buka Aura dan dilanjutkan dengan Pemantapan dan Pengembangan Potensi Diri.
Cahaya Ilahi ( Nur Ilahi )
Jiwa itu laksana Cermin, sedangkan Petunjuk Ilahi bagaikan Cahaya (Nur).
Kalau Jiwa manusia itu benar-benar Bersih, pasti Cahaya Ilahi akan Tertangkap Jiwa.
- Al Ghazali -
Hati manusia pertama kalinya adalah seperti cermin, bersih dan cemerlang. Ketika ia berbuat dosa, satu bintik hitam muncul, dan semakin banyak ia berbuat dosa, semakin banyak bintik hitam, sampai seluruh hati menjadi hitam, dan tak ada satu pagi atau satu malam pun yang berlalu tanpa dosa terhadap Tuhan.
- Muhammad saw -
“Apa yang telah mereka kerjakan itu menjadi karat bagi hati mereka”.
Al-Muthaffifiin (83:14)
“Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia, niscaya di akherat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar)”.
Al-Israa’ (17:72)
Untuk Terapi Pembersihan ini tiap-tiap orang tentu berlainan harus menjalani berapa kali terapi pembersihan. Yang mana Tujuan dari Terapi Pembersihan antara lain adalah untuk membuang unsur-unsur hewani dari hati-jiwa kita, untuk membuang semua sifat jahat, kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik, serta untuk mengusir semua Hawa Kegelapan, semua halangan yang menganggu, untuk mengusir semua makhluk yang tidak baik, semua makhluk pendamping yang jahat, yang selama ini mungkin mendompleng diri kita, mengobok-obok hati dan perasaan sehingga menyebabkan gampang marah, emosional, menjadi penyedih, gampang putus asa, malas, mudah dan sering tersinggung, dan lain sebagainya.
Tentunya dengan metode Terapi Pembersihan di NurSyifa’ ini disamping untuk membersihkan, mengusir keluar hal tersebut, kita akan ditumbuhkan sifat-sifat baik, kebiasaan-kebiasaan baik dalam diri. Dalam proses ini untuk itu kita diminta untuk melakukan Dzikir, mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa dengan meningkatkan ibadah. Jadi yang utama dalam Buka Aura ini adalah hubungan kita dengan Allah SWT, kalau hal ini terjalin semakin baik tentunya hubungan kita dengan sesama akan semakin baik pula, apapun yang menjadi doa dan harapan anda Insya Allah segera terwujud.
2. Dzikir dan Ibadah
Rasa dekat kepada Allah tidak dapat terwujud dengan seketika, tetapi terjadi melalui suatu proses dari Kesungguhan Hati yang panjang. Banyak jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Adapun jalan yang terbaik yaitu dengan selalu taat mematuhi aturan mainya-Nya, dimana berzikir termasuk salah satu diantaranya, sebagai tanda ketaatan dan ketakwaan kita.
Dengan selalu memiliki motivasi bahwa kita tidak ingin seperti iblis yang membangkang pada perintah Allah (yaitu ketika ia diperintah sujud kepada Adam), maka menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya akan terasa lebih mudah. Motivasi ini akan dapat terpelihara bila kita selalu berzikir. Itulah pula sebabnya dengan zikrullah orang mampu untuk taat pada perintah Allah yang ‘berat-berat’ seperti : ikhlas (lillahi ta’ala), sabar, tawakal, shalat khusyuk, tidak takabur (‘ujub), tidak riya’, bersyukur, dan perintah-perintah lainnya yang erat hubungannya dengan Perilaku Batin.
Pengertian Zikir tidaklah terbatas hanya mengingat saja, tetapi zikir mengandung makna terpadu dari paling sedikitnya lima kegiatan, yaitu : “ Mengingat, Mengakui, Merasakan, Merendahkan Diri, dan Memuji ”.
Potensi untuk menjalankanya secara serentak seperti tersebut diatas hanya dimiliki oleh Qolbu.
Dengan demikian jelaslah bahwa tempat zikir ada di qolbu, bukan di mulut. Mulut hanya sebatas sebagai pemicu (trigger) agar qolbu terus “mengingat, mengakui, merasakan, merendahkan diri, dan memuji” Allah swt.
Selanjutnya zikir ini akan membuahkan perbuatan Akhlaqul Karimah (Budi Pekerti yang Luhur).
“Aku selalu menuruti sangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya ketika ia berzikir kepada-Ku. Dan jika ia ingat kepada-Ku di dalam jiwanya, maka Akupun mengingatnya di dalam Zat-Ku. Dan jika ia ingat kepadaku ditempat ramai, Akupun mengingatnya ditempat ramai yang lebih baik daripadanya. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku pun mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku pun ingat kepadanya satu depa. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku pun akan datang kepadanya dengan berlari cepat”
(Hadits Qudsy)
Dzikir yang harus dibaca dalam Terapi Buka Aura ini ada tiga, tentunya harus dipahami dulu maksud dan tujuan kenapa diminta untuk banyak berdzikir. Tanpa ada pemahaman, bagaimana mungkin kita akan melakukannya dengan ikhlas dan kontinyu. Dzikir yang ada ini bukan hanya ditujukan sebagai persyaratan untuk diterapi tetapi lebih luas daripada itu.
Adapun maksud dan tujuan dari Dzikir yang dibaca :
1. Istighfar (Astaghfirullah Al-adzim atau Astaghfirullah)
Dengan banyak berdzikir Istighfar ini kita Mohon Ampunan kepada Allah, ber-Tafakur (Merenung), paling tidak kita harus menyadari bahwa sebagai manusia tentunya tidak lepas dari yang namanya Dosa dan Kesalahan. Dan mungkin juga yang namanya penyakit, penderitaan, kesulitan dalam hidup, masalah-masalah sering sekali mendatangi diri ini. Karena bukan tidak mungkin hal tersebut adalah merupakan peringatan, teguran, cobaan dari Allah. Insya Allah dengan banyak berdzikir Istighfar, dengan mencoba membuka diri, banyak introspeksi diri, merenung untuk mau memperbaiki diri kita walaupun hanya satu persen saja, tetapi akan membawa ke arah yang lebih baik, kesuksesan, kebahagian, ketenangan lahir maupun bathin.
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”
Asy-Syams (91:9-10)
“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami
termasuk orang-orang yang merugi”
Al-A’raaf (7:23)
“Barangsiapa selalu beristigfar, maka Allah menjadikan baginya kelapangan dari
setiap kesusahan, jalan keluar dari setiap kesempitan dan
memberinya rizki dari arah yang tidak terkirakan”
- Sabda Rasullulah saw -
Anggaplah tiap kali kita berdzikir Istighfar ini, jika kita mempunyai dosa sedemikian banyaknya, seperti ibaratnya pasir di pantai, dengan mengucap Istighfar, satu persatu kita mohon agar dihapuskan dosa dan kesalahan kita. Mohon kepada Allah agar diangkat semua penderitaan dan kesulitan yang ada di diri ini, yang ada di keluarga kita. Dzikir ini merupakan sarana Pembuka Pintu Gerbang Rahmat Allah.
2. Laa Ilaaha Ilalloh
Ini adalah kalimat Tauhid, meng-Esakan Keagungan Allah, tiada Tuhan yang kita sembah selain Allah, dengan kita berdzikir Laa Ilaaha Ilalloh, kita mendekatkan diri kita kepada Yang Maha Kuasa. Karena tanpa adanya kedekatan dengan Yang Maha Kuasa, bagaimana mungkin segala permohonan kita akan didengar, apalagi dikabulkan. Tentunya seperti halnya bila kita tidak dekat dengan orangtua kita, bagaimana mau orangtua kita akan memperhatikan dan menolong kita, akan dengan senantiasa mengabulkan segala permohonan dan keinginan-keinginan kita, begitu juga tentunya dengan Allah.
Dengan berdzikir Laa Ilaaha Ilalloh ini juga untuk membuka Gerbang Doa. Anggaplah kalau tadinya kedekatan kita dengan Yang Maha Kuasa sedemikian jauhnya, dengan Laa Ilaaha Ilalloh, pelan tapi pasti kita mendekat ke sisi Allah, mendekat ke hadapan Allah, ibaratnya dengan dzikir ini, dengan Laa Ilaaha Ilalloh, dalam tiap hembusan dan tarikan nafas kita, dalam tiap kedipan mata kita, dalam tiap detak jantung-denyut nadi kita, aliran darah kita hanya Allah, Laa Ilaaha Ilalloh.
“Aku berada dalam diri, Hati Nurani hamba-Ku yang beriman, Aku dekat, lebih dekat dari urat nadi di leher”
Qaaf (50:16)
“Beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihatnya, walaupun kamu tidak melihatnya, karena sesungguhnya Allah melihat kamu”
(Hr. Muslim dan Al Baihaqi)
Dengan terus kita berusaha mendekat kepada Yang Maha Kuasa, tentunya dengan kita meningkatkan ibadah kita, InsyaAllah semua permohonan kita, semua doa-doa kita akan lebih didengar, diperhatikan, dan dikabulkan.
3. Surat Al Fatehah
Tentunya bila kita pahami dengan banyak kita membaca surat Al-Fatehah, manfaatnya akan banyak sekali. Surat Al-Fatehah disebut sebagai Ummul Kitab. Dengan banyak membaca Surat Al-Fatehah, tujuannya antara lain :
- Sebagai Obat, obat untuk menyembuhkan dan membersihkan diri dari semua penyakit lahir maupun batin yang ada di diri kita maupun keluarga.
- Membuka semua pintu-pintu Kebaikan agar semua sifat-sifat jahat, kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik yang ada didalam diri kita ini dibersihkan, dikikis, dan digantikan dengan semua hal-hal yang baik dari Allah, diberi budi pekerti yang luhur.
- Membuka semua pintu-pintu Rejeki, rejeki ini bukan hanya terkait dengan uang dan materi, tetapi lebih luas daripada itu. Rezeki tersebut kaitannya dengan kesehatan, kebahagiaan bersama keluarga, ketenangan lahir bathin, keceriaan, jodoh, rumah tangga yang harmonis, anak-anak yang baik soleh dan solehah, dsb.
- Mempermudah terkabul dan terwujudnya segala Hajat Doa Permohonan.
- Meng- Al Qurankan diri kita. Yaitu agar semua mukjizat dan segala Ilmu yang manfaat yang terkandung dalam Al Quran dikaruniakanNya kepada diri kita. Dan tentunya masih banyak manfaat yang lainnya.
Dengan anda banyak berdzikir yang ketiga di atas, InsyaAllah maka segala Karunia, Hidayah dan Rahmat akan segera Allah SWT turunkan pada diri Anda.
3. Hidup adalah Pilihan
Kembali mengenai Buka Aura di NurSyifa’, setelah banyak melakukan dzikiran yang ada, yang mana persyaratannya adalah dalam proses terapi pembersihan ini diminta untuk banyak berdzikir, mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, mau intropeksi diri, meningkatkan ibadah, mau membuka diri, mau terus memperbaiki diri supaya anda akan menjadi orang yang lebih baik daripada sebelumnya.
“…musibah apa saja yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatanmu sendiri…”
Asy-Syuura (42:30)
“…bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebagian dosa-dosa mereka….”
Al-Maidah (5:49)
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri….”
An-Niisaa (4:79)
“Demikian itu disebabkan karena perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya”
Al-Anfaal (8:51)
“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri”
Yunus (10:44)
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”
Al-Baqarah (2:216)
Kalau kita percaya bahwa yang namanya petunjuk Allah itu bisa datang dengan berbagai-macam cara. Tetapi jika diliputi dan dipenuhi dengan kesedihan, hawa amarah, hawa nafsu, dsb. Mungkin kalau dinasehati oleh orang yang paling di hormati sekalipun, paling anda sayangi dan cintai, kadang-kadang kita dibutakan hatinya, tidak mau mendengar dan menerima. Padahal nasehat atau petunjuk itu adalah bagian dari petunjuk Allah kepada diri Anda, supaya tidak melakukan hal-hal yang tidak baik, supaya tidak melakukan hal-hal yang nantinya akan disesali.
Begitu juga jika Anda datang ke NurSyifa’ bertujuan untuk Buka Aura Nur Ilahi, mungkin ini adalah salah satu bagian dari petunjuk Allah, apakah mau memanfaatkan kesempatan yang ada ini agar menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya atau tidak. Bukankah hidup ini adalah sebuah pilihan, apakah mau menjadi orang yang lebih baik, sukses, bahagia, atau sebaliknya, tetap susah, was-was, diliputi dengan kesedihan, stress, dsb. Anda yang harus memilih.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, akan diberi hidayah oleh Tuhan mereka atas keimanan mereka”
Yunus (10:9)
“Dan barang siapa beriman kepada Allah, hatinya diberi hidayah oleh-Nya”
At-Taghaabun (64:11)
“Allah memberi hidayah kepada orang-orang yang kembali (bertobat) kepada-Nya, mereka itu adalah orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan selalu ingat kepada Allah”
Ar-Ra’d (13:27,28)
4. Berdzikirlah dengan “SeNi”
Yang tidak kalah pentingnya dalam kita berdzikir, lakukanlah dzikiran kita ini dengan “SeNi” dengan “Senyum dan Niat”.
“Senyum”, karena dengan senyuman akan meningkatkan kepasrahan, keikhlasan kita untuk melakukan sesuatu, untuk berdzikir mengagungkan Allah. Dengan senyuman ini juga untuk mengusir semua Hawa Kegelapan yang ada dalam diri kita, untuk mengusir keluar semua hawa amarah, emosi, kesedihan, stress, sakit hati yang ada dalam diri kita ini. Dengan senyum juga untuk membangkitkan dan memancarkan Aura Positif dan Pesona dari dalam diri kita ini. Seperti halnya bagi yang wanita yaitu untuk membangkitkan-memancarkan Inner Beauty nya. Karena wajah kita adalah merupakan pancaran-cerminan dari Hati kita dimana mata merupakan jendela jiwanya. Dengan kita menjaga Mata Hati dan Pikiran kita agar senantiasa bersih, terjaga, secara otomatis akan terlihat dan terpancar dari dalam diri kita.
Lakukan dzikir dengan “Niat”. Ibadah itu adalah semua kegiatan yang semata-mata dilakukan hanya untuk Allah belaka. Dengan perkataan lain, bila kita melaksanakan suatu pekerjaan yang serupa dengan ibadah tetapi tanpa kesadaran – Tanpa di Niatkan – bahwa pekerjaan itu kita lakukan semata-mata hanya karena taat mematuhi perintah Allah atau Rasul-Nya (lillahi ta’ala), maka pekerjaan yang kita lakukan itu tidaklah dikategorikan sebagai pelaksanaan ibadah. Sebagai contoh, orang yang bekerja mencari uang semata-mata karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ataupun orang yang menuntut ilmu semata-mata untuk memenuhi kebutuhan profesinya, tidaklah dapat dikategorikan melaksanakan ibadah. Orang tersebut hanyalah mendapat ganjaran dunia, sedangkan ganjaran akhirat berupa pahala ibadah tidaklah diperolehnya. Jadi dengan demikian, jelaslah bahwa yang menjadi syarat agar pengabdian atau ibadah itu sah adalah Niat.
“Sesungguhnya segala amal perbuatan itu ditinjau dari niatnya, dan setiap orang akan diganjar sesuai dengan apa yang ia niatkan”
-Sabda Rasulullah saw-
“Seringkali amal yang kecil menjadi besar karena baik niatnya, dan seringkali pula amal yang besar menjadi kecil karena salah niatnya”
Kaitan hal tersebut dengan berdzikir, bila Anda sering melakukan dzikiran yang ada, tetapi karena tidak dilakukan dengan niat, apalagi Anda tidak paham dengan maksud dan tujuan dari dzikiran yang dilakukan, akan kurang bermanfaat tentunya. Tentunya juga Anda akan kurang termotivasi untuk melipatgandakan dzikiran yang dilakukan. Untuk menghindari hal tersebut maka mulakanlah dzikiran kita dengan “Niat”, contohnya sebelum Anda memulai berdzikir Istighfar pagi-pagi, setelah dipahami maksud dan tujuan untuk melakukan Istighfar, diniatkan, misalnya adalah kita niatkan :
“Ya Allah aku pasrahkan diriku ini kepada-Mu, saya niat Ya Allah untuk berdzikir Istighfar untuk ibadahku kepadamu, dengan dzikir Istighfarku ini Ya Allah, ampunilah segala Dosa dan Kesalahanku ini Ya Allah, angkat dan hilangkanlah Ya Allah semua penderitaan, kesulitan, penyakit-penyakitku ini Ya Allah, sembuhkanlah Ya Allah. Ya Allah berikanlah petunjuk, arahan dan bimbingan kepadaku”.
Bismillahirrohmanirrohim, lalu mulai berdzikir : Astagfirullah al-adhzim, timbulkan senyum dalam diri Anda. Untuk menimbulkan keikhlasan, kepasrahan dalam Anda berdzikir.
Selanjutnya mengenai niat ini Anda tau sebelumnya kalau surat Al-Fatehah adalah surat yang sangat baik dan banyak manfaatnya kalau anda sering membacanya. Cobalah anda niatkan sewaktu memulai berdzikir surat Al-Fatehah ini. Mungkin karena agak panjang, apalagi karena tidak paham maksud dan tujuan dzikiran yang ada, sering timbul perasaan malas, sering berpikir ngapain saya melakukan dzikiran yang ada, apa manfaatnya. Nah untuk menghindari hal tersebut, mulakan dengan “Niat”, misalnya sewaktu anda mulai berdzikir surat Al-Fatehah, niatkanlah :
“Ya Allah aku pasrahkan diriku ini kepada-Mu Ya Allah, saya niat berdzikir surat Al-Fatehah ini untuk ibadahku kepada-Mu, dengan dzikir surat Al-Fatehah ini Ya Allah, saya niatkan akan saya hadiahkan surat Al-Fatehah ini Ya Allah kepada kedua Orangtuaku, agar mereka diberikan kesembuhan, kesehatan, umur yang panjang, dan untuk yang sudah almarhum, kita niatkan agar para leluhur kita, orangtua kita yang sudah almarhum, dengan surat Al-Fatehah ini kita hadiahkan agar mereka diringankan siksa kuburnya, ditempatkan di tempat yang layak di sisi Allah, kita niatkan juga dengan surat Al-fatehah ini kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, dan para sahabatnya, para Auliya, para malaikat Muqorrobin, kepada muslimin dan muslimat sedunia, dan kita niatkan juga dengan surat Al-Fatehah ini mungkin ada saudara kita, keluarga kita, teman kita, yang sedang ditimpa kemalangan, musibah, sakit, agar dengan surat Al-Fatehah bisa sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit lahir dan batin mereka. Dan tentunya kita niatkan juga dengan surat Al-Fatehah ini bisa menyembuhkan semua penyakit lahir dan batin diri kita. Kita niatkan juga dengan surat Al-Fatehah ini untuk membuka semua pintu-pintu kebaikan, semua pintu-pintu rejeki, untuk diri kita dan keluarga kita”.
Tentunya setelah kita niatkan ini, dengan kita memahami maksud dan tujuan yang ada, setelah itu kita mulai berdzikir, dengan tiap kali kita berdzikir melafalkan surat Al-Fatehah, Coba Anda Bayangkan berapa banyak Pahala Kebaikan yang akan Anda dapatkan, bukan untuk diri kita saja, tetapi juga untuk keluarga, untuk orangtua, untuk para sahabat, untuk para leluhur, dan untuk semuanya. Mungkin dengan begitu Kita akan lebih termotivasi, bersemangat untuk terus melipatgandakan dzikiran ini, Insya Allah.
Sebenarnya dengan niat ini bisa diaplikasikan untuk kepentingan apapun, contohnya jika kita ini sebagai seorang laki-laki, cobalah sewaktu kita mau keluar dari rumah untuk pergi bekerja, luangkanlah waktu sekitar 5 menit saja, kita niatkan di rumah :
“Ya Allah, aku pasrahkan Ya Allah keluargaku ini dalam perlindungan-Mu, berikanlah Ya Allah mereka perlindungan dan keselamatan, Ya Allah saya niat untuk pergi bekerja, untuk ibadahku kepada-Mu, untuk mencukupi kebutuhan hidupku dan keluargaku, Ya Allah berikanlah Ya Allah petunjuk, arahan dan bimbingan pada diriku, gerakkanlah diriku ini ke arah datangnya rejeki, bukakanlah semua pintu-pintu rejeki untukku Ya Allah, untuk keluargaku, bukakanlah Ya Allah, mata hati dan pikiranku, berikanlah Ya Allah petunjuk-Mu, aku pasrahkan Ya Allah diriku ini kepada-Mu, berikanlah Ya Allah semua apa-apa yang terbaik untuk diriku dan keluargaku dari sisi-Mu”.
Bismillahirohmanirrohiim. Setelah itu kita pamit dengan keluarga pergi bekerja, selama dalam perjalanan bekerja kita lakukan juga dengan dzikir, tersenyum, coba anda bayangkan tiap anda melakukannya dalam hitungan detik, menit, jam itu seperti argo meter taksi, berapa banyak pahala yang akan anda dapatkan. Karena kaitannya anda bekerja adalah bagian dari ibadah anda kepada Allah. Mungkin kalau tadinya kita selalu berpikir bahwa bekerja sebagai suatu keharusan, kewajiban, dsbnya, maka dengan kita meniatkan seperti ini, maka Insya Allah kita akan bekerja lebih termotivasi penuh semangat, karena selalu berharap akan Ridho dan Berkah dari Allah SWT.
“Bila kita berzikir hanya dengan Lisan maka kita hanya akan mendapatkan manfaat ibadahnya saja, tetapi bila kita berzikir dengan menghadirkan Hati, maka disamping mendapat manfaat ibadah kita juga akan memperoleh dan merasakan kedekatan dengan-Nya”
5. PROSES TERAPI BUKA AURA
Setelah proses Terapi Pembersihan dilanjutkan dengan Terapi Buka Aura Nur Ilahi (*agar lebih jelas bisa lihat di lembar Program Buka Aura Nur Ilahi), disamping berdzikir, melakukan teknik pernapasan yang ada, pengaktifan Nur Ilahi dan pengaliran Energi Quantum NurSyifa’ dalam proses buka aura yang 5 hari ini, anda diharuskan dalam satu harinya lebih memperbanyak berdzikir istighfar, Laa Ilaaha Ilalloh, surat Al-Fatehah, hingga sebanyak 1000 kali, tidak usah memaksakan diri dalam satu waktu, yang paling baik adalah mencicil, disambil melakukan suatu kegiatan, baik itu dalam perjalanan, menunggu, dsb.
Dan dalam prosesnya juga di Haruskan (*ada lembar isian Ibadah sebaga Evaluasi) menjalankan shalat Tahajud 5 hari berturut-turut sebelum masuk ke dalam Buka Aura, jadi misalnya kalau hari ini terapi pembersihan terakhir, nanti malam harus menjalankan shalat tahajud hingga 5 hari berturut-turut tidak boleh terputus, tetapi disarankan alangkah baiknya bila melakukannya dalam bilangan 7, artinya 7 hari berturut-turut, karena kalau melakukan shalat tahajud 7 hari berturut-turut, Insya Allah segala permohonan, keinginan/hajat akan lebih mudah dikabulkan, jalan keluar pasti segera diberikan…..Insya Allah kun fayakun.
“Sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar”
Al-Ankabut (29:45)
“Sesungguhnya perumpamaan shalat itu seperti orang yang mandi. Bila seseorang mandi 5 kali sehari tetapi badannya belum bersih juga, boleh jadi karena air yang digunakannya memang kotor, atau di waktu mandi itu ia tidak menggunakan sabun. Jadi, jika ada orang yang mengerjakan shalat 5 kali sehari tetapi perilakunya masih buruk juga, berarti orang tersebut belum memahami benar akan arti shalatnya”
-Sabda Rasullulah saw-
Untuk kaitannya dengan rejeki, maka disarankan untuk melakukan shalat Dhuha. Kalau mengenai shalat tahajud adalah shalat yang waktunya tengah malam, dan dimana sebelumnya harus dalam kondisi setelah bangun tidur, atau setelah tidur walaupun hanya 15 menit. Shalat Dhuha ini dilakukan antara jam 8 hingga jam 11 siang. Mengenai bagaimana lebih jelasnya mungkin bisa ditanyakan, atau bisa melihat pada buku petunjuk yang ada di NurSyifa’.
6. MANFAAT BUKA AURA
Jadi setelah dibimbing dan berhasil membangkitkan Kekuatan Ilahiah, dan adanya Nur Ilahi dalam diri, maka nanti pada akhirnya akan mempunyai suatu kemampuan-kemampuan yang luar biasa. (*lihat di lembar manfaat bila Nur Ilahinya telah diaktifkan). Anggaplah kemampuan-kemampuan yang ada tersebut adalah sebagai suatu karunia dari Allah (bonus), karena kita ada kedekatan dengan Yang Maha Kuasa. Nanti dengan kemampuan-kemampuan yang luar biasa ini siap untuk diolah tentunya untuk hal-hal yang bermanfaat. Contohnya adalah bagaimana caranya agar kita bisa meningkatkan kekuatan Daya Tarik Aura Pesona kita, agar mempesona banyak orang, kaitannya dengan hubungan dengan sesama manusia. Bagaimana caranya agar kita dapat memberikan perlindungan keselamatan untuk diri kita dan keluarga. Tentunya akan dibimbing dengan kemampuan gerak yang ada untuk bela diri, tarian, atau gerakan-gerakan yang bermanfaat, bagaimana caranya untuk dapat menyembuhkan diri sendiri, bagaimana caranya untuk bisa mendeteksi penyakit orang, bagaimana caranya untuk bisa menyembuhkan orang lain, dalam hal ini keluarga, serta berbagai kemampuan kelimuan lannya yang penuh manfaat.
“Allah menganugerahkan al-hikmah (kepahaman yang dalam tentang Al-Quran dan As-Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugerahi al-hikmah itu, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal”
Al-Baqarah (2:269)
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah swt, niscaya Dia akan memberikan kepadamu ketajaman penglihatan”
Al-Anfal (8:29)
”Allah menurunkan keruniaNya kepada siapa yang dikehendakinya
diantara hamba-hambaNya”
Al Baqarah (2:90)
Jadi dalam program Buka Aura di NurSyifa’ ini, Daya Tarik Aura Nur Pesona, itu hanya salah satu dari ratusan kemampuan dan manfaat dengan keberadaan NurIlahi. Dengan adanya Nur Ilahi di dalam diri, dengan mata hati dan pikiran bersih terjaga, Allah akan terus memberikan petunjuk, arahan, dan bimbingannya, agar bisa menjalani kehidupan ini dengan lebih baik, lebih tenang, bahagia, sukses, agar bisa lebih bermanfaat untuk orang banyak. Tentunya juga, agar bisa lebih meningkatkan ibadah, iman dan taqwa kepada Allah Yang Maha Kuasa. Dan kita menjalankan terapi buka Aura Nur Ilahi ini, maka akan dibimbing bagaimana caranya untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, hubungan kita dengan Yang Maha Kuasa, “habluminallohnya”.
Sekali lagi hidup ini adalah pilihan, semuanya terserah pada diri kita, mau memilih yang mana. Kami di NurSyifa’ mengucapkan Selamat Datang, Selamat Bergabung di Terapi NurSyifa’, semoga Anda bisa melakukan terapi ini dengan lebih baik, lebih bersemangat, lebih termotivasi, untuk tetap terus bisa memperbaiki diri. Selamat menjalani Terapi Pembersihan & Terapi Buka Aura.
Akhir kata marilah kita sama-sama membaca surat Al-Fatehah agar Allah membukakan mata, hati, dan pikiran kita. Dengan terbukanya mata, hati, dan pikiran kita agar kita bisa merasakan, melihat, dan mendengar semua hal-hal yang baik dengan lebih baik dengan lebih jelas dan dapat segera memahaminya. Dan memperoleh berbagai hal yang penuh manfaat, Amiin……
“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka didahulukan baginya hukuman di dunia (berupa musibah dan kesusahan agar terhapus dosa-dosanya) dan apabila Dia menghendaki keburukan pada hamba-Nya, maka Dia akan menahan darinya (membiarkannya) dengan dosa-dosanya,
sehingga (dosa-dosa tersebut) dibalas pada hari kiamat”
(Hr. Turmudzi)
Wajah Bercahaya orang-orang yang Beriman : Memancarkan Aura Putih
“(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (Dikatakan kepada mereka): "Pada hari Ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar".
QS. Al Hadid (57) : 12
Wajah orang-orang Kafir : Memancarkan Aura Gelap Gulita
“Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan (mendapat) balasan yang setimpal dan mereka ditutupi kehinaan. tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun dari (azab) Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi dengan kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. mereka Itulah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”.
QS. Yunus (10) : 27
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment