Quantum
Physic menemukan bahwa zat terkecil seperti cahaya bisa membingungkan ilmuwan
pengamatnya. Saat cahaya diamati sebagai gelombang, ilmuwan tersebut bisa
mengukur cahaya sebagai gelombang. Saat diamati sebagai partikel, ilmuwan
tersebut bisa mengukur partikel cahaya.
Lalu ada juga semacam atom yang kalau hendak
diamati/diukur kecepatannya malah diam tidak bergerak, saat hendak diamati
besarnya malah bergerak dan tidak bisa diukur! Para
ilmuwan Quantum Physics membuktikan bahwa zat terkecil di dunia memiliki
karakteristik mewakili sifat manusia, bisa terpengaruh bahkan oleh pengamatan
manusia. Di saat ilmuwan mengamati, melepaskan satu sinyal pikiran
untuk mengamati, pikiran manusia bisa mempengaruhi zat terkecil tersebut.
Jadi disimpulkan, bahwa tidak mungkin kita
tidak mempengaruhi lingkungan sekitar kita apabila kita berpikir, mengamati,
melihat atau bahkan berbicara. Mungkin Anda pernah dengar bahwa kristal air pun
bisa berubah bentuknya karena ucapan atau karena pikiran kita? Dr. Masaru Emoto, pengarang
buku Miracle of Water,
telah membuktikannya dalam penelitian laboratorium bahwa bentuk kristal air bisa
dipengaruhi oleh pikiran manusia.
Selain itu, Quantum Physics juga membuat
ilmuwan terkaget-kaget, ternyata semakin diselidiki dengan cara yang semakin
ilmiah, malah semakin yakin akan kekuasaan Tuhan ada di dalam partikel yang
terkecil. Memang banyak ilmuwan di dunia yang seakan menafikan Tuhan, tapi ahli
Quantum Physics malah semakin dekat dengan Tuhan. Jadi siapa bilang, ilmu
pengetahuan tidak sejalan dengan agama? Itu mungkin karena ilmu pengetahuan yang dipelajari belum terlalu
mendalam seperti Quantum Physics.
Dengan banyak mengikuti acara yang berhubungan dengan Buka Aura Nur
Ilahi,berarti Anda sudah mengumpulkan
cukup banyak informasi dan teori untuk mendukung dan meningkatkan kepercayaan
Anda akan Nur Ilahi. Selanjutnya adalah Mempraktekkannya dan Menggunakannya!
Praktekkan….Visualisasi, Meminta, Bersyukur,
dan Menerimanya.
Hampir lupa, ada 1 lagi yang sangat baik
sekali untuk mendalami, sangat sederhana sekali :
MENGAJARKANNYA
dan MENYAMPAIKANNYA !!! Ketika kita mengajarkannya kepada orang
lain, menyampaikan hal-hal yang baik….sebenarnya kita sedang MENDALAMINYA !!! Kita mengulanginya di
dalam pikiran kita minimal 2-3 kali sebelum kita mengatakannya. Hal ini akan
menambah dan melipatkan berbagai kemampuan dan keilmuan yang kita miliki.
Alam semesta yang bekerja dengan cara dan jalan tertentu, alam semesta yang
seakan-akan memiliki pikiran seperti manusia.Analogi yang paling sering saya
dengan adalah “Jangan bayangkan gajah!”. Walaupun
kita tambahkan kata “Jangan”,
pikiran bawah sadar kita tidak mengenal kata “jangan” atau “tidak”.
Maka
Tetap saja yang terbayang adalah gambaran GAJAH
di pikiran kita. Kalau kita anggap alam semesta adalah pikiran bawah sadar
raksasa, dimana kita akan mengatakan seluruh keinginan kita, dan alam semesta
akan mewujudkannya, maka buanglah kata-kata “Tidak”, “Bukan” dan “Jangan”
dari permintaan, permohonan dan doa Anda. Contohnya :
- Saya
tidak ingin miskin …
- Saya
tidak ingin kaya karena orang kaya jahat …
- Bukan
tidak laku, tapi belum ada yang mau …
- Jangan
masukkan saya ke dalam percobaan …
Bila
Anda tidak ingin miskin, Anda akan merasa bahwa kehidupan Anda selamanya hanya
akan cukup-cukupan, saat dibutuhkan juga tetap ada saja uang yang datang. Tapi
Anda akan terus merasa khawatir suatu hari akan jatuh miskin.
Yang
terbaik adalah selalu gunakan kata-kata/kalimat yang bernuansa Positif. Untuk
itu coba ganti dengan kata-kata berikut ini: “Saya ingin kaya dengan cara yang
halal dan tetap rendah hati, dan akan menggunakan kekayaan saya untuk membantu
orang sebanyak mungkin di jalan Allah, untuk beribadah kepada Nya”
Bila
barang dagangan Anda baru terjual 2 dari 10, katakanlah, “Saya dalam proses menjual habis
semua barang dagangan saya ! Saya bersyukur karena sudah laku 2 ! Dan saya
percaya sisanya segera juga terjual habis !”
Khusus
untuk kata-kata: “Jangan masukkan saya ke dalam percobaan ….jangan berikan saya cobaan yang
berat” ternyata ada dalam doa banyak orang. Bahwa siapapun yang berdoa
dengan menghayati kata-kata itu, sebenarnya
meminta agar dimasukkan ke dalam percobaan. Namun di balik setiap
percobaan, selalu ada hikmahnya. Dan semakin banyak percobaan yang datang,
semakin kuat juga imannya. Tapi lebih berbahagia orang yang sudah percaya bahwa
hikmah itu sudah ada dan dilimpahkan, jauh sebelum orang itu dimasukkan ke
dalam percobaan.
“Ya Allah berikanlah Kekuatan lahir bathin, Ilmu yang
manfaat dan Kebijaksanaan agar saya lebih sanggup dan lebih mampu menghadapi semua hal
apapun dalam kehidupanku ini”.
Untuk bisa mengerti cara kerja Teknologi Pikiran Quantum NurSyifa’ kita perlu mengetahui cara kerja pikiran. Pikiran mempunyai vibrasi/getaran. Dan apa
pun yang kita pikirkan akan dikirim ke semesta alam dalam bentuk sinyal yang
akan menarik segala sesuatu yang sejalan dengan vibrasi pikiran kita. Likes
attract likes. Dengan memahami hal ini maka apa pun yang terjadi dalam
hidup kita baik yang positif dan negatif adalah akibat dari hasil kerja Pikiran
yang diaktifkan dan diarahkan.
Yang Terjadi Hari Ini
adalah karena Pikiran, Sikap, Tindakan, Ucapan, Perilaku kita di masa lalu.
Pikiran mempunyai dua
outlet yaitu Ucapan dan Tindakan. Jadi, apa pun yang kita ucapkan dan lakukan
selalu diawali dengan pikiran. Untuk bisa menggunakan Teknologi Pikiran Quantum NurSyifa’ sehingga bisa memperoleh banyak
manfaat demi kemajuan kita maka yang perlu dibenahi & ditingkatkan adalah Kualitas Berpikir kita. Bukan ucapan
atau tindakan kita. Dengan Kemampuan berpikir berubah dan bertambah akan ada
muncul satu kesadaran baru….sehingga dengan kesadaran baru ini akan merubah
bagaimana kita Bersikap, Bertindak dan Berucap selanjutnya.
Apakah
dengan mengetahui “Dream/Impian”
berarti kita bisa langsung mendapatkan apa yang kita inginkan dengan bantuan
Teknologi Pikiran Quantum NurSyifa’ ? Belum bisa. Ada syarat lain yang harus dipenuhi. Apa itu?
Buah pikir (thought) bila hanya dipikirkan ‘apa
adanya’
akan mempunyai efek tarikan yang kecil. Untuk bisa memperbesar efek tarikannya,
dengan demikian mempercepat realisasi pikiran-menjadi-realita fisik…menjadi
kenyataan, dibutuhkan bantuan Emosi
sebagai booster. Emosi yang dimaksud bisa berupa emosi positif
maupun yang negatif.
Dalam
hal emosi ini sebisa mungkin saat kita memohon perlu menyatukan antara Lisan Hati
dan Pikiran. Apa yang terucap kita visualkan/bayangkan dan rasakan….rasakan
dengan menimbulkan emosi (Menyenangkan, Merasakan semua sudah terjadi menjadi
kenyataan…menjadi milik kita, dsbnya). Hal ini akan lebih memantapkan apa-apa
yang menjadi keinginan kita…lebih “mengkristalisasikan” energi dari Pikiran dan Doa permohonan agar segera terwujud menjadi
kenyataan.
Bila
berbicara mengenai pikiran maka selalu mengacu pada kedua pikiran yaitu Pikiran Sadar dan Bawah Sadar.
Pengalaman membuktikan bahwa yang mendominasi pikiran kita adalah pikiran bawah
sadar yang kekuatannya sembilan kali lebih kuat dari pikiran sadar. Bahkan
lebih besar lagi…..karena terhubung dengan makro kosmos (alam semesta) dan Allah
(dalam Quran surat
An Nuur ayat 35).
Jika
kita ingin membuat Teknologi Pikiran Quantum NurSyifa’ bekerja maksimal maka
kita perlu membereskan berbagai mental
blocking (hambatan/penghalang mental) yang ada di pikiran bawah sadar.
Seringkali apa yang kita pikirkan secara sadar, misalnya ingin sukses, ternyata
bertentangan dengan buah pikir yang ada di pikiran bawah sadar.
Yang
terjadi selanjutnya adalah kita mem-broadcast
(mengirim sinyal) dua macam Vibrasi Pikiran. Yang satu ingin kita
sukses dan yang satu lagi tidak ingin kita sukses. Mana yang lebih kuat
efeknya? Sudah tentu vibrasi dari pikiran bawah sadar. Mengapa? Karena buah
pikir dari pikiran bawah sadar telah di-charge dengan emosi. Lebih
mendalam dan tertanam dalam diri.
Nah,
setelah mengetahui hubungannya, lalu apa yang bisa kita lakukan untuk
memanfaatkan Teknologi Pikiran Quantum NurSyifa’ untuk kemajuan kita? Kuncinya
satu yaitu Kesadaran Diri. Kita
harus berusaha selalu sadar untuk mengarahkan pikiran kita untuk hanya
memikirkan hal-hal yang kita inginkan.
Kita
bisa secara sadar men-setting (mengatur)
kondisi kesadaran untuk mendapatkan hal-hal yang terbaik, yaitu dengan Niat Yang Benar dan ber-Doa / Zikir yang
diulang-ulang (dipahami maksud, makna dan tujuannya) sehingga menjadi
kalimat Afirmasi (Sugesti Diri).
Manusia
pada umumnya, tanpa mereka sadari, hanya menjalani kehidupan dalam koridor penjara pikiran yang sempit yang
dibatasi oleh tembok-tembok tinggi persepsi. Mereka jarang sekali, jika tidak
mau dikatakan tidak pernah, mampu menjelajah melampaui perangkap penjara
pikiran yang dikondisikan oleh keterbatasan persepsi akibat ketidaktahuan akan
ketidaktahuan.
Dengan
bahasa yang lebih sederhana manusia hidup dalam realitas yang ditentukan oleh
seperangkat aturan (baca: program pikiran) yang ada dalam pikirannya. Kita
tidak melihat segala sesuatu apa adanya. Kita melihat sesuatu apa kita-nya. Kesadaran kita yang sangat dipengaruhi oleh
kondisi Persepsi kita sendiri.
Berbagai
Keterbatasan Persepsi ini sangat dipengaruhi oleh Pendidikan, Pengetahuan, Pengalaman, apa yang pernah dilihat – didengar – dirasakan. Sehingga yang
terjadi bahwa banyak hal yang diluar itu masih diragukan kebenarannya. Kita
seringkali menolak/mengingkarinya.
“Pikiran itu sungguh
sukar diawasi. Ia amat halus dan senang mengembara sesuka hati. Karena itu
hendaklah orang bijaksana selalu menjaganya. Pikiran yang dijaga dengan baik
akan membawa kebahagian. Pikiran itu mudah goyah dan tidak tetap, sulit dijaga
dan sulit dikuasai; namun orang bijaksana akan meluruskannya, bagaikan seorang
pembuat panah meluruskan anak panah”.
Benar,
kita bisa mencapai Kebahagian atau Sukses di bidang apa saja dengan menggunakan
pikiran secara benar. Namun bila kita tidak hati-hati seringkali kita
diperdayai oleh pikiran kita.
---------------------------------------
No comments:
Post a Comment