Wednesday, September 10, 2008

Kunci Pembuka Pintu Rizki

“Wahai anak Adam, luangkanlah waktumu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan memenuhi dadamu dengan kekayaan dan menutup (menyingkirkan) kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesempitan (kegelisahan) dan Aku tidak akan menyingkirkan kefakiranmu” (Hadist Qudsi)
ISTIGHFAR
Disebutkan dalam sebuah hadist, bahwa pada suatu hari Nabi saw. Sedang duduk-duduk bersama para sahabatnya. Kemudian tiba-tiba datanglah seorang laki-laki seraya menanyakan dan mengeluhkan masalah kemiskinan yang menimpa dirinya kepada beliau. Maka Nabi saw. bersabda : ”Engkau harus beristighfar”.
Selang beberapa waktu, datang lagi seorang laki-laki lain, lalu menanyakan dan mengeluhkan masalah sedikitnya anak. Maka beliaupun bersabda : ”Engkau harus beristighfar”. Kemudian setelah itu, Abu Hurairah ra. Berkata, ’wahai Rasulullah saw. Penyakitnya bermacam-macam tetapi obatnya hanya satu’. Maka beliau bersabda, bacalah firman Allah ta’ala :
”Maka aku katakan kepada mereka : Mohonlah ampun kepada Tuhanmu (istighfar), sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Dia akan mengirim kepada kamu hujan yang lebat, dan memperbanyak harta dan anak-anak dan menjadikan untukmu kebun-kebun serta menjadikan pula didalamnya untukmu sungai-sungai” (QS. Nuh / 71 : 10-12)
Berhubungan dengan hal ini, Rasulullah saw. juga bersabda :
”Barangsiapa yang membiasakan istighfar (meminta ampun), niscaya Allah akan menjadikan (memberikan) jalan keluar baginya dari segala kesempitan dan memberikan kesenangan dalam segala kesusahan, serta memberinya rizqi dari arah yang tidak dia duga” (HR. Abu Dawud & Ibnu Majah dari Ibnu Abbas ra.)
TAWAKAL
Tawakal kita lakukan ketika kita sudah ikhtiar/berusaha secara maksimal sesuai dengan ketentuan (sunatullah) yang berlaku di dalam kehidupan. Artinya, ketika kita hendak mengatasi setiap urusan dan persoalan, maka kita harus menyempurnakan semampu mungkin syarat-syarat yang dibutuhkan.
Yaitu, apakah kita sudah maksimal, sungguh-sungguh dan istiqomah, apakah kita sudah benar dan sudah sesuai dengan jalur agama yang sudah digariskan dan apakah kita sudah mendekat/menghampiri Sang Pencipta dengan menyerahkan segala urusan kita, lalu bermunajat dan berdo’a kepada-Nya ? Jika kita sudah memenuhi syarat-syarat ini, insya Allah Allah swt. Akan menolong kita, apapun persoalan kita dan akan memberikan jalan keluar yang terbaik.
”.....Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. (Qs. Ath-Thalaq / 65 : 3)
”Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan tawakal yang sebenar-benarnya, pasti Allah akan memberi kalian rizqi sebagaimana Dia memberi rizqi kepada burung. Mereka berangkat di pagi hari dengan perut kosong dan kembali di waktu petang dengan perut yang penuh isi”. (HR. Ahmad)
BER-SYUKUR
Bersyukur berarti memuji Allah swt. Sebagai rasa terima kasih atas rahmat, nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita. Caranya adalah dengan menggunakan apa yang telah diberikan Allah kepada kita, sesuai dengan apa yang dikehendakinya.
Artinya, kita diberi kedua kaki, maka harus digunakan untuk berjalan menuju kebaikan atau berjalan senantiasa dalam ridho Allah swt. Kita diberi kedua tangan, maka kita gunakan untuk bekerja dengan baik dan benar, untuk menolong orang lain yang membutuhkan dan kebaikan lainnya.
Ketika kita diberi ilmu, maka kita harus mengajarkannya kepada orang lain. Apalagi ketika kita diberi rizqi, maka kita harus sedekahkan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Itulah bentuk-bentuk perwujudan syukur kita kepada Allah swt. Ringkasnya, semua anggota panca indera (organ tubuh) kita harus senantiasa digunakan untuk melakukan perbuatan baik (amal shalih).
”Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat (rizqi) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim / 14 : 7)
”Sesuatu jadi sulit, kalau kita menganggapnya sulit. Sesuatu akan mudah, kalau kita percaya itu mudah. Ini adalah persoalan kepercayaan diri dan keyakinan penuh dalam berdo’a. Kitalah yang lebih sering menciptakan kesulitan di dalam fikiran dan bayang-bayang kita, termasuk dalam hal mencari rizqi”

MENEGAKKAN SHALAT & SABAR
Hal mendasar yang menjadi bagian dari ”kunci-kunci rizqi” adalah ”shalat dan sabar”. Baik dengan menegakkan shalat fardhu lima waktu maupun shalat-shalat yang disunahkan lainnya, seprti shalat tahajud, shalat dhuha, shalat hajat, shalat istikharah, dll.
Sedangkan yang dimaksud dengan sabar adalah kesabaran menerima apa adanya dari hasil ikhtiar maksimal kita yang terus menerus dilakukan tanpa mengenal menyerah / putus asa. Jika suatu saat ikhtiar kita gagal, maka bersabarlah dan bersyukurlah dalam menghadapi kenyataan ini. Setelah itu, belajar kembali dari kenyataan itu tanpa menghentikan ikhtiar, yang tentunya juga memerlukan introspeksi, reorientasi dan langkah-langkah baru.
”Minta tolonglah kalian (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya hal yang demikian itu adalah berat kecuali bagi orang yang khusyu’” (QS. Al Baqarah / 2 : 45)
”Hai orang-orang yang beriman, minta tolonglah kalian (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabara” (QS. Al Baqarah / 2 : 153)
SHALAT SUNNAH DHUHA
Shalat sunnah dhuha merupakan shalat sunnah muakad (sangat dianjurkan). Dikerjakan pada pagi hari, ketika matahari sedang naik, yaitu sekitar jam 07.00 sampai dengan 11.00 siang.
”Kekasihku saw. Mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu : berpuasa tiga hari setiap bulan, mengerjakan dua raka’at shalat dhuha dan shalat witir sebelum tidur” (HR. Bukhari dan Abu Hurairah)
SHADAQAH / INFAQ
Sebagai seorang muslim, kita dituntut untuk selalu peduli kepada orang lain. Perintah shadaqah merupakan berkah dan rahmat bagi manusia. Karena bagi manusia, shadaqah merupakan sarana yang sangat hebat untuk menaklukkan sifat egoisme dan sifat kikir yang bersarang dalam dirinya.
Bukan hanya itu, ternyata shadaqah merupakan salah satu sebab diturunkannya rizqi dari Allah SWT. Begitulah kiranya hukum yang berlaku dibalik shadaqah. Jadi, jika ingin selamat dan kaya, maka otomatis kita harus yakin dan tidak boleh ragu terhadap ”Ketentuan dan Logika Langit” ini.
Dan pada saat yang sama, kita langsung mempraktekkannya. Yaitu, kita senantiasa ber-shadaqah kapanpun dan dimanapun sesuai dengan kemampuannya.
”Hendaklah kalian mempercepat datangnya rizqi dengan shadaqah” (HR. Abu Dawud)
”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah) adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir ada seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagia siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS. Al Baqarah / 2 : 261)
TAQWA
Bertaqwa bisa diartikan sebagi kepekaan bathin yang sangat tinggi dari seseorang terhadap sesuatu yang baik maupun yang buruk, sehingga dia mampu memilih tindakan terbaik untuk dirinya. Dia bisa membedakan dan merasakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang isi dan yang kosong, mana yang menguntungkan dan yang merugikan.
Dia juga tahu akibat-akibat yang timbul dari pilihan-pilihan yang diambilnya, sehingga dia sangat waspada dalam bersikap dan merespon segala apa yang dihadapinya. Dengan sikap seperti ini, dia akan terhindar dari perbuatan maksiat, buruk dan merusak yang bisa menyebabkan dirinya celaka dan binasa.
Dengan begitu, orang yang bertaqwa itu sangat cerdas dalam menentukan pilihan-pilihan yang dihadapinya, sehingga dia akan selamat. Karena hanya orang bodohlah yang memilih kerugian, kecelakaan dan kebinasaan.
Kalau begitu, bisa dibayangkan bahwa orang yang bertaqwa pasti selalu mendapat rahmat, perlindungan dan pertolongan Allah SWT. Karena dia senantiasa melakukan amal shalih atau perbuatan terbaik demi kemaslahatan dirinya maupun makhluk-Nya yang lain.
”......Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan memberinya jalan keluar. Dan akan memberinya rizqi dari arah yang tidak dia sangka-sangka sebelumnya.....” (QS. Ath Thalaq / 65 : 2-3)

1 comment:

Tun Jang said...

syukron wahai saudaraku....blog ini sungguh indah ketika aku mengalami hidup yang sedang sempit seperti sekarang ini, dr blog ini aku mendapatkan harapan dan semangat yang baru....untuk menjalani hari esok