Thursday, December 4, 2008

Yoga di Haramkan di Malaysia


TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur: Majlis Fatwa Kebangsaan (lembaga fatwa nasional) Malaysia, Sabtu (22/11), mengeluarkan fatwa haram bagi warga muslim untuk melakukan yoga. Sebab, yoga dinilai mengandung anasir Hindu yang bisa merusak muslim.
Dalam fatwa yang dikeluarkan, Majlis Fatwa Kebangsaan menilai yoga tidak hanya mengandung latihan fisik tetapi juga mengandung elemen-elemen spiritual Hindu seperti bersenandung dan berdoa.
Ketua Majlis Fatwa Kebangsaan Abdul Shukor Husin mengatakan kepada wartawan bahwa banyak warga muslim yang mempraktikkan yoga tidak mengerti bahwa tujuan utama yoga adalah menjadi satu dengan tuhan dari agama yang berbeda.
"Kami memandang yoga, yang berasal dari Hindu, mengombinasikan latihan fisik, elemen-elemen religi, bersenandung, dan berdoa untuk tujuan mencapai kedamaian diri dan akhirnya bersatu dengan Tuhan," ujar Abdul Shukor. "Itu tidak pantas. Itu bisa merusak akidah seorang muslim."
Fatwa Majlis Fatwa Kebangsaan tersebut secara hukum tidak mengikat bagi warga muslim, yang merupakan dua pertiga dari 27 juta penduduk Malaysia, kecuali fatwa tersebut dimasukkan ke dalam undang-undang syariah.
Fatwa tersebut dianggap mencerminkan meningkatnya konservatisme di
Malaysia yang membanggakan keberagaman masyarakat di sana. Sebanyak 25 persen warga Malaysia beretnis Cina dan delapan persen beretnis India yang mayoritas beragama Hindu.
Masalah yoga mencuat bulan lalu ketika seorang ulama muslim mengungkapkan pendapatnya dalam sebuah seminar bahwa yoga tidak islami. Beberapa koran lokal telah menerima
surat dari warga muslim yang mengecam pendapat ulama tersebut. Mereka berdalih yoga hanya sebuah cara untuk menjaga kesehatan dan tidak ada kaitan dengan agama.
Tidak ada jumlah yang pasti mengenai jumlah warga Muslim yang melakukan yoga. Tetapi kelas-kelas yoga banyak dihadiri Muslim di Malaysia.

Pemahaman : Yoga sebenarnya bermakna ‘kebersatuan’. Bersatunya kawula (manusia) dengan Gusti (Tuhan). Manusia (dalam agama Hindu) menyatu dengan Dewa Brahma. Tetapi makna filosofi itu sudah jauh waktu ditinggalkan. Itu karena Yoga yang Hinduistis telah kehilangan rohnya. Tinggal gerakan Yoga yang menyebar kemana-mana. ‘Diamalkan’ banyak pemeluk berbagai agama, dan memberi ‘peran’ bagi kesehatan tubuh ‘pengamalnya’.
Gerakan Yoga memang punya kelebihan itu. Melatih otot dan sendi. Juga mengalirkan nafas yang memberi efek ketenangan dan ketentraman. Gerakannya yang plastis dan elastis itu mengalirkan kekuatan ekstra, serta mampu membawa yang melakukan Yoga mengistirahatkan beban dalam pikiran. Ini yang terkadang perlu melibatkan ‘Mantra dan Doa’, untuk menyatukan diri dengan Yang Kuasa.

Dalam prakteknya Yoga mirip dengan kegiatan olah raga / olah tubuh dengan tujuan tertentu. Nama asli oleh tubuh ini sendiri berasal dari bahasa sansekerta, yaitu sastanga suriyanama sakar yang berarti sujud kepada matahari dengan menggunakan anggota tubuh yang kedelapan. Dengan demikian, yoga bukanlah oleh raga murni yang bertujuan untuk meningkatkan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuh maupun ketenangan batin, sebagaimana klaim para praktisinya. Secara esensi yoga lebih dekat pada salah satu bentuk ritual praktik ibadah yang ditujukan oleh pengikutnya kepada dewa matahari. Bentuk ritual ini merupakan praktik yang sudah berlangsung selama ribuan tahun yang lalu di India.

Gerakan yoga bertumpu pada sepuluh gerakan. Salah satu bentuk gerakannya adalah gerakan menelungkup diatas tanah; kedua tangan, hidung, dada, dua lutut, dan jari-jemari dua telapak kaki. Gerakan ini serupa dengan bentuk gerakan sujud pada matahari dengan menggunakan anggota tubuh yang delapan.

Jika kita amati, maka gerakan-gerakan yoga ini menyerupai gerakan dewa yang disembah oleh orang-orang India. Dalam melakukan gerakan ini, mereka mengiringinya dengan lafadz-lafadz dan bacaan tertentu yang beraroma Mantra. Mereka melakukannya dengan irama teratur. Sebagaimana dari bait-bait mantra ini mengandung nama-nama matahari yang berjumlah 12. Dalam mengucapkan mantra-mantra (mereka menyebutnya dengan afirmasi) terkadang mereka menambahinya dengan lafadz aum haraam, aum hariim, aum haruum yang memiliki makna dalam bahasa syari'at Allahumma / ya Allah.

Dari sini jelas sekali bahwa yoga ini merupakan ibadah orang-orang Hindu. Terkhusus untuk para devotes (pengikut) sai baba, yoga merupakan menu wajib baginya. Dan sebagian besar perkumpulan Sai Organisation berlindung di balik perkumpulan-perkumpulan ini. Salah satu gelar dan julukan sai baba sendiri adalah Maha Master Yogi (raja diraja Yoga). Jika Yoga mengajarkan bahwa seseorang akan sampai pada puncak kesadaran ini yang tertinggi, atau berada pada maqam manunggaling kawula gusti karena kesempurnaan gerakan yoga yang dilakukannya, maka sai baba dianggap salah satu master yoga yang telah mencapai maqam itu.

Kehebatan ilmu yoga Sai Baba diklaim telah mengantarkan dirinya pada derajad seorang Avatar (menjelmanya Tuhan dalam dirinya). Saibaba sendiri selalu mengingatkan pada devotesnya bahwa Tuhan berada dalam diri setiap orang. Bahkan, Sai Baba menyebutkan bahwa seriap manusia adalah Tuhan. Inilah buah dari pengamalan yoga yang dipraktekkan oleh para pengikut Sai Baba.

Himbauan : Dalam Tahapan Olah Raga/Gerak/Fisik/Napas menurut saya Yoga masih Boleh untuk di Praktekkan/dilakukan untuk mendapatkan Manfaatnya, tapi pada Tahapan Olah Bathin/Pikiran/Jiwa (*dalam Yoga Tradisional) itu yang perlu kita Hindari karena dikhawatirkan bisa Mengganggu Aqidah dan Keimanan seorang Muslim bahkan Menjurus ke Syirik. Untuk itu tentunya kita Harus Lebih Bijak untuk Memilih dan Mempelajarinya lebih jauh.....

No comments: